REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendukung pembicaraan damai yang bertujuan mengakhiri perang di Yaman antara kelompok militan Houthi yang didukung Iran dan pemerintah yang didukung Arab Saudi. Pembicaraan damai rencananya digelar pada Selasa (15/12).
‘’Konsultasi pelaksanaan Resolusi 2216 akan diselenggarakan pada 15 Desember 2015,’’ kata menteri luar negeri Yaman Abdel-Malek al-Mekhlafi seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (6/12).
Utusan PBB untuk Yaman, Ismail Ould Cheikh Ahmed, bertemu Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi pada Sabtu (5/12) untuk membahas prospek perundingan damai antara pemerintah dan pasukan Houthi. Hadi mengatakan, dalam sebuah pernyataan ia menyambut pembicaraan tersebut yang diharapkan berlangsung di Jenewa, Swiss.
"Meskipun ada penderitaan dan luka, tangan kita selalu terulur untuk perdamaian berdasarkan tanggung jawab nasional dan kemanusiaan terhadap rakyat kami," kata Hadi.
Ini adalah pertama kalinya utusan PBB melakukan kunjungan resmi ke Aden.
Negosiasi melalui dialog yang sebelumnya dimediasi PBB untuk mengakhiri konflik Yaman gagal.
Namun, Mekhlafi mengatakan, Houthi menolak untuk menarik diri dari kota-kota utama seperti yang dipersyaratkan oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Pemerintah siap untuk melakukan pembicaraan tapi pihak lain tidak dan tindakannya di lapangan bertentangan dengan pernyataan mereka bahwa mereka mendukung solusi damai," katanya.