REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut serangan udara Inggris terhadap kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan gagal.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan sebelum pemungutan suara serangan ISIS di Suriah di parlemen Inggris, Rabu (2/12), Assad mengatakan strategi Perdana Menteri Inggris David Cameron akan membuat situasi lebih buruk.
"Mereka (Inggris) akan gagal lagi. Ini semacam operasi seperti memotong bagian dari kanker dan akan membuatnya menyebar dalam tubuh lebih cepat,’’ katanya dalam wawancara dengan surat kabar Sunday Times.
Assad mengejek Cameron yang mengatakan, sebanyak 70 ribu pejuang oposisi yang didukung Barat di Suriah akan membuka solusi politik untuk perang saudara. Dia juga menertawai pernyataan Cameron yang bisa merebut kembali wilayah Suriah dari kelompok militan.
"Ini adalah episode baru dalam serangkaian panjang lelucon klasik David Cameron. Di mana 70 ribu pejuang yang ia bicarakan? Tidak ada 70 ribu, " katanya.
Anggota parlemen Inggris kemudian menyetujui pengeboman dengan target ISIS di Suriah pada Kamis (3/12). Beberapa jam setelah persetujuan itu, pasukan Royal Air Force menyerang ladang minyak yang dikuasai ISIS.
Cameron mengatakan, ladang minyak itu sedang digunakan ISIS untuk mendanai serangan terhadap Barat. Namun, serangan udara saja tidak akan cukup. Inggris sedang mengejar pendekatan lain untuk mengalahkan ISIS dan memberikan solusi politik dan kemanusiaan untuk perang saudara di Suriah.