REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk penyebaran pasukan Turki di Irak utara. Menurut pihak Kementerian Luar Negeri Suriah, pemerintah Turki telah melanggar kedaulatan Irak dengan mengirimkan tentara ke provinsi utara Niniwe.
Dilansir dari Press tv (6/12) dijelaskan bahwa pemerintah Turki melakukan hal tersebut tanpa persetujuan pemerintah Irak sehingga hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Ia menilai, pemerintah Turki berulang kali melanggar integritas wilayah Suriah dan mendukung kelompok-kelompok militan melawan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Untuk itu, pemerintah Suriah menyerukan agar pemerintah Turki segera menarik pasukannya dari Irak dan menghormati kedaulatan negara Arab.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi menyebutkan bahwa Turki telah mengerahkan pasukan di Irak utara tanpa memberitahu atau berkoordinasi dengan Baghdad. Irak juga meminta agar pasukan tersebut ditarik.
Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil duta besar Turki untuk menuntut agar Turki menarik pasukannya dari Mosul. Turki telah menempatkan 150 tentara, yang dipersenjatai dengan tank dan artileri di sebuah kamp di provinsi Niniwe Irak utara atau sekitar 80 kilometer dari perbatasan dengan Irak. Turki diduga telah melatih pasukan dalam upaya untuk merebut kembali provinsi ibukota Mosul dari kelompok Daesh Takfiri.