Senin 07 Dec 2015 12:39 WIB

Ahok: Metromini yang Jelek Dibuang Saja

Petugas melakukan evakuasi bangkai Bus Metromini pascatabrakan dengan KRL di Kawasan Stasiun Angke, Jakarta Barat, Ahad (6/12).  (Republika/WIhdan)
Petugas melakukan evakuasi bangkai Bus Metromini pascatabrakan dengan KRL di Kawasan Stasiun Angke, Jakarta Barat, Ahad (6/12). (Republika/WIhdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tidak akan memberikan toleransi terhadap seluruh kendaraan uumum yang tidak layak jalan termasuk Metromini.

"Tidak ada toleransi buat semua kendaraan umum yang tidak layak jakan di Jakarta. Jadi, tidak ada juga toleransi buat Metromini," kata Basuki, Senin (7/12).

Ia pun menegaskan akan terus menindak tegas seluruh kendaraan umum yang tidak layak beroperasi demi kenyamanan para penggunanya.

"Metromini yang sudah jelek-jelek itu, kalau bisa dibuang saja. Masalahnya, saya tidak punya hak untuk membuangnya. Yang pasti, semua kendaraan yang tidak layak akan terus kami tangkap," ujar Ahok.

(Baca juga: Pascatabrakan KRL dan Metromini, Polda Beri Masukan Soal Transportasi)

Sementara itu, Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta telah mencabut izin trayek sebanyak 1.600 angkutan umum yang beroperasi di wilayah Ibu Kota.

"Untuk itu, kami pun siap menghadapi gugatan yang dilayangkan oleh pemilik Metromini dan telah didaftarkan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait pencabutan izin trayek tersebut," tutur Ahok.

Dia mengungkapkan pihaknya mencatat sampai dengan saat ini masih ada sebanyak 3.000 bus yang tidak layak beroperasi. Dia pun mempertanyakan keberadaan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam mengontrol angkutan umum di ibukota.

"Sejauh ini sudah ada 1.600 bus yang kami tangkap. Tapi masih ada sekitar 3.000-an bus lain yang rata-rata juga tidak layak jalan. Makanya, saya pertanyakan keberadaan Organda," ungkap Ahok.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement