Senin 07 Dec 2015 16:09 WIB

Penyerangan Masjid di Bali Disebut Hanya Pencurian Kotak Amal

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah
Kotak amal (ilustrasi)
Kotak amal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BADUNG -- Masuknya puluhan orang ke Masjd Jami Abdurrahman bin Auf di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, disebut hanya untuk mencuri kotak amal. Ketua Takmir Masjid milik Yayasan Baitul Ummah itu, Muhammad Fauzi mengatakan mereka hanya melakukan pencurian kotak amal.

"Sementara ini, mereka hanya melakukan pencurian kotak amal. Selanjutnya saya meminta agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Biar perkembangan dari kepolisian yang menyimpulkan motif asli dari pelaku," kata Muhammad Fauzi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (7/12).

Fauzi yang juga sebagai Ketua Yayasan Baitul Ummah mengatakan penyerangan ke masjid bukan karena penistaan agama. Dia pun menekankan agar isu tersebut tidak dibesar-besarkan karena mereka hanya melakukan pencurian kotak amal.

Pencurian kotak amal di masjid tersebut terjadi Sabtu (5/12) lalu. Dia menceritakan, saat itu, Kadir, penjaga masjid sekaligus sebagai marbot bangun sekitar pukul 03.00 WITA dini hari. Dia hendak melakukan shalat Tahajud. 

Ketika hendak berwudhu, Kadir melihat seseorang berdiri di luar pagar dan orang itu juga melihat Kadir. Lalu orang yang berada di luar pagar masjid melempar Kadir dengan batu. 

Selanjutnya, Fauzi menjelaskan, Kadir melempar dengan batako sisa bangunan yang ada di area parkir masjid dengan maksud membela diri. Naas karena ternyata orang tidak dikenal tersebut tidak sendirian. Di belakangnya ada sekitar 10 orang lagi. Akhirnya mereka sempat saling lempar. 

Namun karena tidak imbang, Kadir lari ke kamarnya dan tidak keluar lagi sampai waktu Subuh tiba. Sedangkan kamar Kadir berada di ruang pojok area masjid.

Fauzi menceritakan kawanan pencuri tersebut memasuki area masjid melalui pintu gerbang dan meloncat pagar masjid. Mereka leluasa masuk ke masjid hingga ke ruang jama'ah. Kebetulan di dalam masjid terdapat dua orang jamaah yang sedang i'tikaf, yaitu Edy dan Joe.

Melihat sekawan orang tidak dikenal masuk masjid, Edy lari ke kamar mandi dan Joe bersembunyi di ruang masjid lantai atas. Fauzi mengatakan, di antara kawanan pencuri ada yang mengatakan "angkat itu". Maksudnya kotak amal setinggi satu meter. Kotak amal itu pun kemudian dibawa kabur oleh mereka. "Edy dan Joe mendengar percakapan para pencuri kotak amal tersebut," ujar Fauzi. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement