REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Tiga dari 18 korban meninggal kecelakaan maut KRL versus Metromini di Muara Angke Jakarta berasal dari wilayah Kabupaten Cilacap. Ketiga jenazah korban tiba di kampung halamannya hari ini Senin (7/12).
Dua korban, Melisa Dwi dan Elisah yang merupakan saudara kandung asal warga Desa Banjarwungu Kecamatan Nusawungu. Sedangkan Sajan merupakan kerabat keduanya, warga Desa Karangreja Kecamatan Sidareja.
Setelah tiba di rumah duka, dua korban yang diantar dengan mobil ambulans di Desa Banjarwungu, langsung dishalatkan dan tak lama kemudian dimakamkan di Desa setempat.
''Keduanya merupakan anak-anak saya. Sedangkan korban Sajan yang dimakamkan di Desa Karangreja Kecamatan Sidareja, masih saudara saya. Mereka semua memang tinggal bersama di Jakarta,'' kata ibu korban, Turiyah.
Dia mengaku sangat berduka dengan kematian kedua puterinya. Apalagi, salah satu anaknya yang menjadi korban, Melisa, baru melaksanakan akad nikah sekitar setengah bulan lalu. Dia menikah dengan Kasto, yang juga merupakan warga desa setempat.
Saat upacara pemakaman, Kasto mengaku sebelum kecelakaan terjadi, dia sudah berjanji akan segera menyusul isterinya bekerja di Jakarta. ''Saat ini saya belum bisa segera ke Jakarta, karena harus menyelesaikan pekerjaan di kampung halaman,'' katanya.
Namun belum sempat dia menyusul isterinya, kecelakaan yang merenggut nyawa isterinya terjadi. ''Terakhir, kami hanya melakukan komunikasi melalui SMS, Sabtu (5/7) pagi. Dalam SMS tersebut, dia meminta saya agar segera menyelesaikan pekerjaan di rumah dan segera menyusul ke Jakarta,'' katanya. (Baca: Pengelola Metromini: Ahok Dibohongi Kepala Dinas).
Menurut ayah kedua korban, Taswin, kedua anak perempuannya telah merantau ke Jakarta sejak dua tahun silam. ''Keduanya merupakan anak-anak yang baik. Keduanya juga sering pulang untuk menengok kami. Terakhir, mereka berdua pulang kampung saat pernikahan Melisa dengan Kasto pada 19 November lalu,'' katanya.