REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kementerian Luar Negeri Suriah pada Senin (7/12) mengutuk serangan udara oleh koalisi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap kamp tentara yang membunuh beberapa pasukan rezim dan menyebutnya sebagai serangan yang mencolok, media nasional melaporkan.
"Republik Arab Suriah mengutuk keras serangan mencolok ini yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang secara terang-terangan melanggar tujuan piagam PBB," kata Kementerian itu dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan dan Sekjen PBB.
(Baca: Suriah: Jet Tempur Koalisi AS Bombardir Kamp Militer)
Mereka mengatakan tiga tentara Suriah telah terbunuh dan 13 orang lainnya terluka akibat serangan yang dilakukan oleh empat pesawat koalisi di kamp tentara di Provinsi Deir Ezzor.
Pengamat Hak Asasi Suriah yang bermarkas di Inggris mengatakan empat tentara Suriah meninggal dan 13 orang lainnya terluka.
Badan pengamat tersebut mengatakan serangan itu mengenai sebuah kamp di bagian barat Deir Ezzor, sekitar dua kilometer dari wilayah yang dikuasai oleh kelompok bersenjata ISIS.
Mereka mengatakan kejadian tersebut merupakan yang pertama kali dimana serangan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat membunuh pasukan pemerintah Suriah.
Banyak wilayah Provinsi Deir Ezzor berada di bawah kekuasaan kelompok bersenjata ISIS, yang biasanya menjadi sasaran serangan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat, namun pasukan rezim Suriah masih ada di sebagian kecil wilayah, termasuk di ibu kota provinsi.
Koalisi tersebut telah melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata ISIS sejak September 2014, dan tidak berkoordinasi dengan pemerintah di Damaskus.
Pemerintah Suriah telah berulang kali mengkritik serangan gabungan Amerika Serikat sebagai langkah yang tak efektif dan ilegal karena mereka tidak berkoordinasi dengan pasukan rezim pemerintah, dan insiden yang terjadi di Deir Ezzor merupakan bukti lebih lanjut terkait kegagalan koalisi tersebut.
"Koalisi Amerika Serikat itu tidak memiliki keseriusan dan kredibilitas untuk memerangi terorisme secara efektif," kata kementerian.
Baca juga:
Adelaide Alami Malam Terpanas pada Desember Sejak 1897
NATO tidak akan Kirim Pasukan Darat ke Suriah
Jerman Deportasi Warga Australia Usai Berperang Lawan ISIS