Senin 07 Dec 2015 20:53 WIB

Logistik Pilkada di Sleman Mulai Didistribusikan

Rep: c97/ Red: Maman Sudiaman
Anggota kepolisian melakukan pengawalan distribusi logistik Pilkada Sleman 2015 di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sleman, DI Yogyakarta, Senin (7/12). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Anggota kepolisian melakukan pengawalan distribusi logistik Pilkada Sleman 2015 di Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sleman, DI Yogyakarta, Senin (7/12). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Menjelang pencoblosan 9 Desember mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Sleman mulai  mendistribusikan logistik Pilkada. Menurut Komisioner KPU Sleman Divisi Logistik Keuangan dan Rumah Tangga, Aswino Wardana, hari pendistribusian dilakukan selama dua hari.

“Sekarang kami distribusikan untuk 11 kecamatan dulu yang penduduknya paling banyak dan lokasinya paling jauh. Sisanya besok,” katanya saat ditemui acara pendistribusian logistik di Gudang KPU Sleman, Senin (7/12).

Adapun 11 kecamatan yang mendapat logistik di hari pendistribusian pertama yaitu Prambanan, Berbah, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Depok, Mlati, Gamping, Cangkringan, Moyudan dan Minggir. Sisanya Seyega, Godean, Pakem, Turi, Tempel, dan Sleman.

Adapun logistik yang dibagikan berupa surat suara baik yang sejumlah dengan daftar pemilih tetap dan cadangan 2,5 persen, kotak suara, bilik suara, C1 dan C7. Sedangkan surat suara untuk pemilihan ulang masih disimpan di kantor KPU setempat. Karena aktivitas tersebut hanya bersifat insidental.

Menurut Aswino semua logistik yang dibagikan sudah lengkap dengan pengamanannya. Satu truk logistik akan dikawal satu mobil kepolisian. Logistik awalnya akan disampaikan lebih dulu ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk disortir. Lalu pada tanggal 8 Desember sudah harus diserahkan ke tempat pemungutan suara (TPS).

“Jika ada kelebihan atau kekurangan logistik seperti surat suara, semua pihak harus membuat berita acaranya,” ujar Aswino. Antara lain Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), PPS, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). 

Lalu melaporkannya pada KPU Sleman. Berkas suara lebih harus dikembalikan pada KPU daerah. Sementara pendistribusian logistik bagi daerah yang kekurangan akan dipetakan oleh KPU daerah berdasarkan sisa cadangan surat suara yang ada.

Adapun distribusi logistik hari pertama menggunakan lima armada kendaraan tertutup. Satu mobil boks besar dan empat sedang. KPU sengaja memilih kendaraan tersebut karena saat ini sudah masuk musim penghujan.

"Pada Pileg lalu saat proses distribusi, logistiknya sempat kehujananan. Karena truknya hanya ditutup menggunakan terpal. Kali ini kita lakukan langkah antisipasi. Isi dalam kotak juga dibungkus dengan plastik agar tidak basah,"  papar Aswino.

Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi mengimbau agar masyarakat datang berbondong-bondong ke TPS pada tanggal 9 Desember nanti. Ia meminta agar masyarakat memilih calon pemimpin terbaik untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sleman. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement