REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Ciliwung Merdeka (CM) menyelenggarakan dialog publik tentang pentingnya membangun kampung kota. Konsep kampung kota bertujuan membuat masyarakat perkotaan mampu memiliki hubungan sosial yang akrab layaknya seperti di perkampungan.
Ketua komunitas CM Sandiawan Sumardi mengatakan awal kegiatan ini lewat pendampingan serta advokasi komunitas warga Kampung Pulo. Lewat pendampingan itu, CM menawakan solusi alternatif dalam perencanaan, perancangan dan pembangunan kota melalui kampung kota. Konkretnya, Sandiawan menawarkan konsep kampung susun berbasis komunitas sebagai situs budaya.
"Kampung kota adalah entitas spasial yang produktif secara sosial, ekonomi dan budaya. Kampung kota Jakarta berkontribusi besar pada penyediaan hunian, terutama bagi masyarakat kelas menengah bawah dan miskin," ujarnya pada Senin, (7/12).
Sandiawan melihat pada perkembangan kota banyak terdapat kesenjangan sistem nilai seperti Jakarta yang dibangun sebagai superblok. Menurutnya hal itu mengindikasikan sebagai pasar bebas yang identik dengan kemewahan dan individualisme. Dengan berubahnya Jakarta menyebabkan ditinggalkannya kepentingan rakyat banyak.
"Maka yang terjadi sekarang perang ruang kota yaitu antara sistem nilai kapitalis lawan kampung kota yaitu nilai kebersamaan dan ekologis dan demokrasi partisipatif yang melibatkan masyarakat," ujarnya.