REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menjalin kerjasama dengan perusahaan pertahanan dan keamanan dari Swedia, Saab pada Agustus lalu. Kepala Deputi Saab Indonesia, Lars Nielsen mengatakan, Swedia siap untuk memasok teknologi pesawat tempur canggih ke Indonesia.
"Saab cuma ingin menyampaikan bahwa Saab, Swedia siap untuk menyampaikan teknologi ke Indonesia," kata Nielson kepada Republika.co.id di Gedung BPPT II, Jakarta, Senin (7/12).
Namun, terkait kesiapan untuk menerima berbagai macam teknologi pesawat tempur dari Swedia, Nielsen hanya berharap Indonesia dapat mendapatkan masa depan yang lebih baik. "Mudah-mudahan ada masa depan, sampai berapa lama Swedia bisa memberikannya," ujarnya.
Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Erzi Agson Gani mengatakan, Swedia merupakan mitra yang sangat bagus untuk Indonesia di bidang industri, serta mendapatkan dukungan dari pemerintah secara penuh.
"Mereka ini bukan anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO), sehingga mereka lebih bebas, karena seperti yang diketahui teknologi militer ini terbatas," katanya.
Menurutnya, dengan undang-undang baru yang telah ditetapkan pemerintah, teknologi di Indonesia dapat melakukan berbagai pengembangan baru. "Walau bukan anggota NATO, mereka itu bisa maju, dan perkembangan inovasinya itu berkembang sangat pesat," jelas Erzi.
Baca Juga:
Tersangka Penusukan di Stasiun London Miliki Gambar ISIS
Barca Istirahatkan Dua Pemain Ini Jelang Lawatan ke Leverkusen