Selasa 08 Dec 2015 05:56 WIB

Olahraga Ajarkan Dian Sastro Mental Pantang Menyerah

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Dian Sastrowardoyo
Foto: dok L'Oreal
Dian Sastrowardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, Selain bermanfaat untuk kesehatan, bagi Dian Sastrowardoyo, olahraga memiliki manfaat lain untuk dirinya juga anak-anaknya. Ia menyakini olahraga bisa memberikannya pelajaran penting mengenai mentalitas pantang menyerah.

“Olahraga penting buat saya sebagai ibu dan punya anak. Olahraga banyak ajarkan hal baik untuk anak. Nah olahraga itu ajarkan saya satu hal, yaitu membentuk mentalitas pantang menyerah,” ungkapnya.

Bagi Dian, olahraga itu 80 persen tidak mudah dilakukan dan tidak nyaman, keculi bagi mereka yang sudah terbiasa. Tapi bagi pemula, olahraga itu tak enak, pegal, sakit atau terasa pedas.

“Itu mengajarkan kita satu hal bahwa hidup itu tidak semuanya gampang, tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukannya, kalau kita tekun lakukan akhirnya kemampuan bertambah, dengan olahraga kita ajarkan satu hal pada anak kita bahwa hidup tuh tidak semuanya enak, tapi tetap kita jalani kok,” ujarnya.

Dian mengamati sendiri dari teman-teman di sekitarnya, mereka yang berolahraga secara rutin dan tidak. Mentalitas pantang menyerahnya itu lebih banyak pada mereka yang rajin berolahraga.

(baca: Lebih Banyak Orang Olahraga untuk Ngeceng)

“Kalau yang olahraga tidak olahraga, pasti gampang menyerah. Tidak ah capai olahraga. Dan ini berpengaruh dalam kerjaan dan karier. Nah dalam keduanya itu, mentalitas pantang menyerah itu bagus dan penting sekali,” tambahnya.

Dian juga punya cita-cita, setelah jadi orang tua ia sangat ingin memiliki umur panjang. Jadi ketika anak-anaknya sudah dewasa dan menikah lalu punya anak dan ia menjadi nenek, Dian masih bisa lari main petak umpet dengan mereka.

“Saya bisa jadi eyang yang aktif, karena dulu eyang saya yang sudah meninggal ajarkan saya benteng-bentengan lho dan dia lari-lari sama kita. Dan saya pingin kaya mereka. Nah untuk melakukan hal itu kesehatan tulang harus ditabung dari sekarang. Tidak bisa minum susu pada saat mau keropos tulangnya, justru sekarang lagi masa puncaknya. Bergerak dan berolahraga juga tidak bisa nanti nunggu umur 40 dan 50-an, harus dari sekarang dan mentalitas juga harus dari sekarang,” paparnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement