REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turkimenuduh Rusia melakukan provokasi. Rusia diduga menggelar peluncuran roket saat kapalnya melewati Istanbul. Hubungan kedua negara telah memburuk sejak Turki pekan lalu menjadi anggota NATO pertama yang menjatuhkan pesawat Rusia selama lebih dari setengah abad.
Turki beralasan pesawat perang tersebut telah melanggar wilayah udaranya saat terbang di perbatasan Suriah. Saluran berita NTV menunjukkan gambar seorang Rusia yang mengacungkan sebuah peluncur roket di dek kapal Caesar Kunikov saat melintas mlalui Selat Bosphorus, Sabtu (5/12). Dikatakan, kapal tersebut melakukan perjalanan ke Suriah.
"Untuk seorang tentara Rusia, menampilkan peluncur roket atau yang serupa sementara sebuah kapal perang lewat adalah provokasi," ujar Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu kepada kantor berita Hurriyet.
Ia mengaku, jka terdapat situasi yang mengancam maka pihaknya akan memberi tanggapan yang diperlukan. Selat Bosphorus yang membelah Turki dan menawarkan satu-satunya jalur ke lautan dunia bagi armada Rusia ke Laut Hitam akan dipertimbangkan untuk ditutup.
Sebuah perjanjian saat Perang Dunia I mewajibkan Turki untuk mengizinkan semua kapal melintas selama masa damai. Turki telah menganggap Rusia sebagai mitra strategis sebagai pemasok energi utamanya, meskipun terdapat perbedaan mendalam atas Suriah.
Tapi karena Turki menembak jatuh pesawat Rusia, Rusia pun memperkenalkan sanksi ekonomi termasuk larangan impor makanan dari Turki dan produk lainnya. NTV mengatakan, tiga frigat NATO dengan bendera Kanada, Spanyol dan Portugis telah tertambar di Istanbul setelah Caesar Kunikov melintas.