REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengkritik pernyataan Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump yang menyerukan kebijakan menghentikan Muslim memasuki AS. Pernyataan Trump dinilai bukanlah perwakilan Amerika.
"Pernyataan Trump bertentangan dengan nilai-nilai AS dan kepentingan keamanan nasional,’’ kata sebuah pernyataan Gedung Putih seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (8/12).
Trump menyerukan kebijakan total melarang Muslim masuk AS. Pernyataan itu diucapkannya menyusul penembakan mematikan San Bernardino, California, Rabu (2/12) pekan lalu. Dia mengklaim, hasil pemungutan suara menunjukkan kebencian oleh Muslim terhadap AS yang bisa menempatkan bangsa pada risiko.
Trump kepada wartawan mengatakan perusahaan polling seperti Pusat Kebijakan Keamanan memiliki data yang menunjukkan kebencian dengan sejumlah besar Muslim melawan Amerika. ‘’Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman berbahaya, negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang percaya hanya dalam jihad dan tidak memiliki alasan atau menghormati kehidupan manusia,’’ katanya.
Trump menegaskan, penutupan perbatasan harus tetap dilakukan sampai perwakilan negara AS dapat mengetahui apa yang sedang terjadi dalam kasus San Bernardino. (Baca: Gedung Putih Tolak Kampanye Anti-Muslim Trump).