Selasa 08 Dec 2015 10:27 WIB

MUI Bali Harap Polisi Profesional atas Kasus Penyerangan Masjid di Jimbaran

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Masjid Jami Abdurrahman bin Auf di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali
Foto: Ahmad Baraas/Republika
Masjid Jami Abdurrahman bin Auf di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerangan Masjid Jami Abdurrahman bin Auf di Jimbaran telah diambil alih dan ditangani Polsek Bualu, Kuta Selatan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali berharap aparat kepolisian dapat transparan dan profesional menangani kasus pengrusakan masjid yang diklaim polisi murni kasus pencurian tersebut.

"Tentu kita berharap polisi tetap profesional dan transparan atas kasus pengrusakan masjid di Jimbaran yang sudah terjadi beberapa kalinya ini," kata Ketua MUI Bali, Taufik As'Adi kepada Republika.co.id, Selasa (8/12). 

Setelah kejadian penyerangan Masjid Jami Abdurrahman bin Auf di Jimbaran, MUI Bali pun telah meminta MUI Kabupaten Badung untuk segera melakukan investigasi kasus ini. Hal ini menurutnya penting sebagai masukan untuk MUI terkait kasus umat beragama di Bali.

(Baca Juga: Penyerangan Masjid di Bali Disebut Hanya Pencurian Kotak Amal ) 

Diakui dia, memang ada kecenderungan beberapa pihak yang terus ingin membuat ketidakakuran hubungan Muslim dan umat beragama lain di Bali. Namun ia yakin Muslim dan umat Hindu di Bali tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan ketidakharmonisan di Bali.

Sebelumnya pada Sabtu (5/12) lalu pukul 03.00 WIB dinihari Masjid Jami Abdurrahman bin Auf milik Yayasan Baitul Umah di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan Kabupaten Badung dirusak oleh orang tidak dikenal. Kaca di pintu masjid rusak dan kota amal masjid hilang dicuri. Polisi mengatakan pengrusakan masjid ini murni tindakan kriminal pencurian.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement