REPUBLIKA.CO.ID, Calon Presiden Partai Republik Donald Trump mengungkap rencana radikalnya melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat, dan tangan kanan Hillary Clinton berteriak lantang tentang rencana itu.
"Saya bangga jadi Muslim, tapi Anda tidak perlu menggembar-gemborkan agama saya untuk membuat saya jijik," kata Abedin dalam surat elektronik pada pendukungnya. Trump lalu disebutnya secara gamblang ingin menuliskan ulang buku sejarah Amerika dengan pesan rasisme.
Abedin mengatakan rencana Trump menghalangi sama sekali Muslim masuk ke Negara Paman Sam didasarkan riset yang dinilai Abedin tidak jelas. Abedin menganggap Trump mengklaim ada kebencian dari populasi Muslim dunia terhadap orang Amerika.
Trump mengaku pernyataannya tersebut datang dari jajak pendapat di dunia maya dari lembaga pemikiran yang kontroversial di AS. Lembaga tersebut mengklaim 25 persen Muslim yang tinggal di Amerika percaya kekerasan terhadap Amerika adalah bagian dari jihad global mereka. Abedin percaya pernyataan Trump tak lebih dari sikap atas rasa takutnya, dikutip dari People, Selasa (8/12).
"Islamofobia Trump tidak merefleksikan nilai-nilai bangsa ini, justru merusak reputasi negara dan bahkan bisa mengancam keamanan nasional kita," katanya lagi. "Sayangnya Trump bersandaran pada ketakutan yang bisa membuat dia memenangkan nominasi. Kita harus siap menyetop dia," katanya.
(Baca: Larang Muslim Masuk AS, Donald Trump Disebut Gila)