REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Metromini Nofrialdi mengaku siap bergabung dengan PT Transjakarta. Namun tidak adanya kejelasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuat hal itu belum terlaksana.
"Mengada-ada itu pemprov bilang kita nggak mau gabung. Kita siap, tapi sampai sekarang pemprov belum ada komunikasi dengan kita," kata Nofrialdi, Selasa (8/12).
Ketidakseriusan ini membuat Nofrialdi menilai pemprov hanya gencar menggembar-gemborkan rencana pengambil alihan tanpa ada aksi nyata. Katanya, pemprov seharunya memanggil pengelola kopaja dan metromini sebagai pembina angkutan di Jakarta kalau serius.
Sebelumnya, Kelapa Dinas Perhubungan dan Trasportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan siap mengambil alih angkutan umum di DKI, salah satu persyaratannya yakni adanya peremajaan armada bus.
Nofrialdi mengaku sanggup untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun, katanya, hal itu tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus dilakukan secara bertahap dengan asumsi enam bulan awal 300 unit atau 200 unit.
"Tidak semudah membalik telapak tangan, kalau kita remajakan saja tanpa ada kejelasan tidak akan terbayar itu cicilan," tegas Nofrialdi.
Nofrialdi mengaku hingga kini niatan bergabung kedalam manajen Transjakarta sudah dilakukan sekitar 1,5 tahun belakangan. Namun, katanya, hal itu terhalang banyaknya tuntutan dari pemrov, salah satunya adalah dualisme keperngurusan.
"Padahal saya sudah berdamai dengan PH panjaitan dan sekarang siap membawakan peremajaan armada sesuai yang diinginkan pemprov," katanya.
Baca: Pengelola Metromini Salahkan Manajemen Transjakarta