REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pengusaha Hotel Syariah, Riyanto Sofyan mendorong agar paket-paket unggulan wisata halal di Provinsi Nusa Tenggara Barat agar tetap dijaga oleh pelaku usaha pariwisata. Termasuk, komitmen pemerintah daerah yang terus melakukan sertifikasi usaha halal seperti hotel, restoran dan spa.
“Saat ini, sudah ada ikon Best Halal Destination dan Best Honeymoon sehingga paket unggulan harus dijaga baik oleh pelaku industri pariwisata. Makanya pemda berkomitmen mensertifikasi usaha pelaku pariwisata hotel, restoran dan spa,” ujarnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan FGD strategi Pemasaran Wisata Halal, Kementerian Pariwisata di Mataram, Selasa (8/12).
Menurutnya, travel-travel agen pun harus mampu mengikuti perkembangan wisata halal dan menjaga momentum. Termasuk tour planner yang harus bisa memastikan jadwal shalat serta objek wisata yang ditawarkan bisa menarik wisatawan Muslim.
Ia menuturkan, sejak membangun destinasi wisata halal di Indonesia, perkembangannya relatif berjalan dengan baik. Bahkan, puncaknya adalah raihan penghargaan saat acara World Halal Travel Award di Abu Dhabi. Meski begitu, secara umum Indonesia belum bisa menjadi Best Halal Tourism.
Namun, dirinya menuturkan, strategi yang bisa dilakukan adalah mengangkat provinsi yang bisa diangkat sebagai unggulan dalam wisata halal.
Kemenangan Pulau Lombok di ajang tersebut dinilai dari profil daerah apakah sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim, komitmen pemerintah daerah, capaian wisata halal dan keunikan destinasi.
Sofyan mengatakan wisatawan Muslim mancanegara yang datang ke NTB tahun 2014 mencapai 18 ribu orang dan berpotensi bisa ditingkatkan. Termasuk dengan adanya branding yang diperoleh pulau Lombok, banyak wisatawan muslim yang berminat untuk berkunjung.