Selasa 08 Dec 2015 19:08 WIB

Polisi Bali Duga Keberadaan Kelompok Pencuri Tempat Ibadah

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Damanhuri Zuhri
Kotak Amal
Foto: wordpress
Kotak Amal

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Daerah Bali menduga keberadaan kelompok pencuri yang khusus beroperasi menyasar tempat-tempat ibadah, seperti masjid, pura, dan gereja. Hal ini mengingat peristiwa pencurian kotak amal atau barang beharga milik pura di Bali terjadi beberapa kali.

"Bisa saja ada kelompok pencuri yang menarget tempat ibadah. Kami juga belum pasti mengatakan itu kelompok, namun diduga ada sindikat pencurian di tempat ibadah," kata Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto dijumpai Republika di Mapolda Bali, Selasa (8/12).

Selama ini sindikat pencuri menyasar kendaaan bermotor, anjungan tunai mandiri (ATM), atau bank. Saat ini, kata Sugeng keberadaan sindikat baru bisa saja terjadi.

"Ke depannya kami akan meningkatkan pengamanan tempat ibadah,'' jelasnya.

Menjelang akhir tahun, ungkap Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, pihaknya akan meningkatkan keamanan di seluruh pintu masuk, seperti pelabuhan, bandara, hingga tempat-tempat berkumpulnya orang banyak.

Pada 5 Desember 2015 tepatnya pukul 03.00 WITA dini hari terjadi pencurian kotak amal di Masjid Baitul Ummah, Jimbaran. Beberapa bagian dari kaca masjid di kompleks perumahan itu pecah, karpetnya juga terinjak-injak.

K

etua Umum Yayasan Baitul Ummah, HM Fauzi mengatakan kejadian serupa sudah terjadi empat kali. Namun, pengelola masjid tidak melaporkan tiga kejadian sebelumnya.

"Setelah mengambil uang yang terdapat di dalam kotak amal, kelompok pencuri tersebut meninggalkan kotak tersebut kira-kira 500 meter di sebelah barat masjid," kata Fauzi.

Sehari sebelum kejadian di Masjid Baitul Ummah, Pura Goa Gong di Jalan Goa Gong, Jimbaran, Kuta Selatan juga menjadi lokasi percobaan pencurian. Gembok pintu masuk pura rusak.

Setelah dilakukan pengecekan, tidak ada kotak sesari, pratima atau barang-barang disucikan yang dilaporkan hilang. Polisi juga masih terus melakukan penyelidikan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement