REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengaku sudah memetakan sejumlah wilayah yang menjadi daerah rawan konflik. Setidaknya ada delapan wilayah yang menjadi rawan konflik.
"Ada delapan daerah yang menjadi rawan konflik. Seperti Sumatera Utara, Jambi, Jawa Timur, NTB, Sulteng, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat," kata Luhut di Kantor Menkopolhukam, Selasa (8/12).
Masalah di kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara adalah pasangan calon Saraguh dan Amran Sinaga dicoret. Sebab Mahkamah Agung memutuskan mereka sebagai terdakwa kasus illegal logging. Luhut menyebut daerah ini rawan konflik horizontal.
Selain itu, Luhut juga mendeteksi adanya peluang terjadinya pelanggaran money politik. Ia mengatakan, ada kerawan jual beli suara yang melibatkan penyelenggara negara, dan politisasi birokrasi.
Menurut dia, Pilkada satu putaran dapat menimbulkan perselisihan hasil pemilihan. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik horizontal dan konflik vertikal.
Ia berharap pilkada serentak bisa berjalan dengan baik. Meski dirinya tetap waspada untuk mecegah hal yang tak diinginkan. "Ini saja sudah gerimis-gerimis nih.. Semoga besok bisa lancar semua," kata Luhut.