REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan, Selasa (8/12), Turki telah mendiskusikan kemungkinan untuk mengambil langkah perlawanan terhadap Rusia. Turki akan menjatuhkan sanksi ke Rusia jika diperlukan.
Hal itu disampaikan Davutoglu kepada anggota dewan partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan. Hubungan kedua negara memburuk setelah Turki menembak jatuh pesawat perang Rusia di perbatasan Suriah, bulan lalu.
Ankara menganggap pesawat Moskow telah melanggar perbatasan mereka. Turki juga telah memperingatkan berulangkali, namun pesawat Suriah tak menggubris.
Tindakan Turki memicu kemarahan Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin dan pemerintahannya menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi terhadap Turki, termasuk pengetatan dan pembatasan produk pangan dari Turki. Rusia juga menangguhkan proyek investasi. Rusia juga menuding Turki terlibat transaksi minyak dengan ISIS.
Baca juga, Dituduh Terlibat ISIS, Putra Erdogan Akhirnya Buka Suara.