Selasa 08 Dec 2015 22:36 WIB

Lima Tokoh Deklarasikan Gerakan Kebajikan Pancasila

Solahuddin Wahid
Foto: Antara
Solahuddin Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Lima tokoh nasional memprakarsai deklarasi Gerakan Kebajikan Pancasila di Jakarta, Selasa (8/12). Kelima tokoh tersebut adalah Buya Syafii Maarif, Solahuddin Wahid, Sabar Mangadoe, Saifullah Mashum, dan Iman Partogi HS.

Menurut Solahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Solah, Gerakan Kebajikan Pancasila dilatarbelakangi terus meningkatnya kekerasan yang terjadi di Indonesia. Bahkan, dari dari tahun ke tahun frekuensi peristiwa kekerasan justru makin terlihat menggila dan terus berulang-ulang di lingkungan sekitar masyarakat.

“Kekerasan terjadi di dalam keluarga, di depan publik, dan ada juga kekerasan atas nama agama. Kini juga yang paling dominan adalah kekerasan yang dilakukan negara terhadap rakyatnya,” kata Gus Sholah saat memberikan sambutan pada pembukaan acara deklarasi Gerakan Kebajikan Pancasila di kediamannya di Jalan Bangka Raya No 2C, Jakarta Selatan.

Pengasuh Pondok pesantren Tebu Ireng ini menambahkan, kekerasan dalam segala bidang tidak akan menyelesaikan masalah. Justru kekerasan yang terjadi tidak menumbuhkan rasa kebajikan di Indonesia. padahal, hal-hal kebajikan di dunia ini sangat banyak. “Tentunya, jika kita berbuat baik pada semua orang akan berbuah baik pada diri kita juga,” ujarnya.

Gus Solah melanjutkan, nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa semakin lama semkain terkikis. Lima sila dalam Pancasila tidak lagi diterapkan oleh pemimpin negara ini. Karena itu, kelima inisiator Gerakan Kebajikan Pancasila ingin menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Sehingga, tidak ada lagi kekerasan di Indonesia,” katanya.

Gus Sholah berharap, pelaksanaan pilkada yang akan dilangsungkan pada Rabu (9/12) bisa berjalan aman dan lacar. Dia tak ingin ada kekerasan pascapilkada. “Pihak yang kalah harus legowo dan yang menang jangan membusungkan dada,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement