Rabu 09 Dec 2015 06:15 WIB

Sosiolog: Toleransi Umat Islam Tinggi Ketika Jadi Mayoritas

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Masjid Abdurrahman bin Auf Yayasan Baitul Ummah Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Masjid Abdurrahman bin Auf Yayasan Baitul Ummah Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Musni Umar mengatakan di tempat-tempat yang mayoritas beragama Muslim tidak pernah terjadi hal-hal yang merugikan agama lain. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain yang memiliki jumlah penduduk Muslim lebih banyak.

Sewaktu Nabi Muhammad SAW hadir ke dunia, beliau mengingatkan supaya kaum minoritas baik Yahudi maupun Nasrani diberi kesempatan seluas-luasnya dalam beribadah. Namun menurutnya saat Muslim merupakan kaum minoritas, terjadi penindasan. "Ini yang barangkali harus dihindari," kata Musni kepada Republika.co.id, kemarin.

Dalam kehidupan damai dan tentram, harus disadari bahwa toleransi umat Islam sangat tinggi. Musni tidak percaya ada keributan yang mengatakan kaum Muslim karena di dalam Alquran pun ada perintah agar melindungi dan mengayomi pihak minoritas. Di Papua sempat beberapa kali terjadi peristiwa dimana kaum Muslim dirugikan. Musni berharap kejadian itu tidak terjadi di Bali karena akan mengganggu kehidupan di Indonesia.

Dia menduga ada pihak yang mengadu domba atas pengrusakan Masjid Jami Abdurrahman Bin Auf di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Apabila terjadi instabilitas di Bali, maka yang rugi adalah warga setempat mengingat penghidupan mereka kebanyakan berasal dari sektor pariwisata.

Jika situasi tidak kondusif dan terjadi ribut antarumat beragama, maka tidak akan turis yang mau datang ke Bali. Menurut dia, ini sangat merugikan Bali. "Indonesia memang negeri dengan mayoritas Muslim, namun heterogen sehingga mudah diadu domba. Ada kepentingan ekonomi, politik, sosial dan lainnya di balik itu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement