Rabu 09 Dec 2015 12:17 WIB

Jabar Evaluasi Pengadaan Tanah Sejumlah Proyek

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Lahan
Foto: Antara
Lahan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengevaluasi pengadaan tanah untuk sejumlah proyek strategis. Ini dilakukan, agar anggaran segera terserap dan pembayaran sesuai jadwal.

Menurut Sekda Jabar, Iwa Karniwa,yang dipimpin pihaknya mengevaluasi sejumlah pengadaan lahan untuk berbagai proyek. Di antaranya, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, pacuan kuda di Arcamanik, waduk Cisolok Kabupaten Sukabumi, Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) dan kampus Insititut Seni Budaya Indonesia di KBB.

Untuk lahan BIJB Kertajati, menurut Iwa, pihaknya memastikan saat ini kemajuannya cukup signifikan. Dalam rapat salah satunya ditekankan agar proses penggantian tanah kas desa yang saat ini sedang diproses Bupati Majalengka akan segera mendapat rekomendasi gubernur.

"Nanti ada juga tambahan pembebasan untuk perpanjangan lahan runway jadi 4000 meter. Pekan depan tinggal pembayaran," ujar Iwa, Rabu (9/12).

Menurut Iwa, tahun ini ada anggaran Rp 133 miliar, untuk pembebasan lahan di bandara yang akan segera melakukan pembangunan sisi darat tersebut. Iwa menargetkan hingga akhir 2015 anggaran yang ada di Dishub Jabar bisa terserap seluruhnya.

Evaluasi kedua, kata dia, adalah soal pergantian lahan kuda pacu di Arcamanik untuk kepentingan PON 2016 mendatang. Menurutnya pihak Disorda Jabar sudah diminta agar melakukan percepatan pembebasan lahan juga menyiapkan lahan pengganti di Sumedang. Agar pembayarannya bisa dilakukan Januari atau Februari 2016.

"Kami sudah evaluasi ini sejak awal, sehingga venue PON di sana bisa dioptimalkan,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, dibahas pula bersama BPN yang hadir dalam rapat soal pembebasan lahan untuk Waduk Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Waduk atau bendungan yang dibangun untuk program ketahanan pangan tersebut membutuhkan lahan seluas 40 hektare.

Saat ini, BPN Kanwil Jabar sudah menugaskan BPN Sukabumi mengawal proses penaksiran lahan di sana. Iwa menargetkan jika hasil taksiran ini sudah matang maka pada minggu depan pembayaran lahan sudah bisa disalurkan.

"Jadi konstruksi bisa dilakukan 2016 mendatang," katanya.

Terkait BIUTR, menurut Iwa, pihaknya sudah menerima laporan rencana percepatan pembebasan lahan dari KM 149 Tol Cileunyi hingga ke Gedebage. Menurutnya sudah ada pertemuan antara Pemprov dengan para pemilik lahan guna menyepakati proses ganti rugi.

"Kami minta agar ini segera tuntas, karena anggarannya sudah siap Rp150 miliar," katanya.

Selain itu, kata dia, turut dibahas juga rencana pembebasan lahan di Kabupaten Bandung Barat untuk kampus ISBI yang proyeknya dikelola Disorda Jabar. Lahan seluas 20 hektar dibutuhkan meski dari sisi anggaran masih dihitung cermat.

"Rapat evaluasi ini dalam rangka mempercepat proyek-proyek strategis yang ada di Jawa Barat. Kami optimis bisa dipercepat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement