Rabu 09 Dec 2015 14:11 WIB

Pernyataan Trump Soal Islam Cerminan Sikap Paranoid

Capres AS dari Partai Republik Donald Trump.
Foto: AP
Capres AS dari Partai Republik Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Timur Tengah dan Islam dari Universitas Indonesia (UI) Yon Machmudi menilai pernyataan kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump menunjukkan sikap paranoid.

Trump sebelumnya mengatakan akan melarang warga Muslim masuk ke Negeri Paman Sam itu.

"Sangat disayangkan calon Presiden AS menggunakan cara pandang xenofobia yang berakar dari ketakutan yang berlebihan sehingga melahirkan sikap yang irasional di luar nalar. Sikap ini tentu merupakan bentuk ektremis lain yang dikhawatirkan akan mendorong lahirnya ultranasionalis," katanya di Jakarta, Rabu (9/12), menanggapi pernyataan Donald Trump tersebut.

Menurut dia, tanpa disadari Donald Trump telah bersekongkol dengan kelompok teroris yang menginginkan adanya clash of civilization atau bentrokan antara peradaban Barat dan Islam.

Yon yang juga Wakil Direktur Institute of Leadership Development Universitas Indonesia (Ilead UI) menambahkan kaum teroris melakukan propaganda untuk membenci dan memusuhi non-Muslim secara membabi buta.

Menurut Yon, sikap tidak masuk akal juga dipromosikan Trump dengan menyebarkan permusuhan dan kebencian kepada umat Islam. Dia mengingatkan, meningkatnya ketidaksukaan dunia internasional terhadap AS, terutama dunia Islam seharusnya menjadikan AS melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan luar negerinya yang ekspansif dan berwajah imperialis.

Oleh karena itu, kata pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) itu, AS harus memperbaiki hubungan internasionalnya dengan lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dibanding dengan pendekatan militer yang berdampak traumatis itu.

"Jadi, semestinya wajah humanis AS yang harus ditonjolkan, bukan wajah bengis yang sedang dipertontonkan oleh Donald Trump," kata Yon.

Kandidat calon presiden utama dari Partai Republik, Donald Trump menyerukan penutupan total dan menyeluruh masuknya warga Muslim ke AS. Hal ini adalah pernyataan paling provokatifnya dalam kampanye pencalonannya sebagai presiden AS.

Seperti dikutip dari Reuters, pernyataan Trump itu sendiri disampaikan setelah penembakan massal di Kalifornia Selatan dan mengundang kritik dari mantan Wakil Presiden AS yang berasal dari Republik Dick Cheney dan sesama pesaingnya dari Partai Republik Jeb Bush. Jeb Bush malah menyebut Trump tidak waras.

Baca juga:

Tony Abbott: Islam Perlu Reformasi

Komentar Soal Islam, Tony Abbott Disamakan dengan Donald Trump

6 Tokoh Anti-Islam Kontroversial di Dunia

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement