REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri acara IDI-ASOSAI Meeting with SAI Management and Key Stakeholder yang diikuti oleh para auditor keuangan dari berbagai negara. Di hadapan para pimpinan lembaga pemeriksaan negara lain, JK menceritakan pengalaman Indonesia dalam menangani korupsi di tanah air.
Ia mengatakan, banyak warga Indonesia memiliki kekayaan yang diperoleh secara tidak wajar. Mereka pun kemudian menyembunyikan harta kekayaannya tersebut di negara lain.
Sayangnya, Indonesia tak dapat mendeteksi dan memeriksa harta kekayaan yang dimiliki warga Indonesia di negara lain.
"Indonesia tidak bisa mendeteksi, sehingga merugikan rakyat Indonesia," kata JK dalam acara IDI-ASOSAI Meeting with SAI Management and Key Stakeholder di Hotel Crown, Jakarta, Rabu (9/12).
Sebab itu, ia meminta antar negara untuk meningkatkan kerja sama dalam hal pemeriksaan keuangan. Tiap negara diharapkan dapat lebih terbuka sehingga masyarakat dari masing-masing negara dapat terlindungi dari kejahatan oknum tertentu.
Selain itu, JK juga berharap kerja sama antar negara ini dapat mengurangi resiko penyelundupan dan kejahatan orang berdasi atau "white collar".