Rabu 09 Dec 2015 16:49 WIB

Donald Trump tak Menyesal Sebut Larang Muslim Masuk AS

Donald Trump
Foto: Reuters
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, Bakal calon kandidat Partai Republik AS Donald Trump mengaku tidak menyesal melontarkan pernyataan melarang semua Muslim masuk AS. Dalam wawancara televisi pertamanya setelah pernyataannya, Trump mengatakan pada pewawancara Barbara Walters kalau ia adalah hal terburuk yang bisa terjadi pada ISIS.

Trump pada Senin (7/12) menyebut akan melarang semua Muslim masuk ke AS. Pernyataannya sontak meraih respons yang beragam dari seluruh dunia. Politisi Inggris balik menyebut akan melarang Trump masuk ke negaranya.

"Mereka (partainya) sekarang berlawanan dengan saya. Sebagian memang tidak meraih suara. Sedang saya sangat memimpin (dalam kandidat bakal calon presiden Partai Republik). Mereka mengerti itu," ujarnya. "Mereka juga mencoba meraih publisitas. Tahu kan waktu saya bicara menentang imigran ilegal, semua bicara yang sama. Dua minggu kemudian, mereka ada di sisi saya, termasuk anggota partai saya."

Ketika ditanya apakah Trump menyesali komentarnya tentang Muslim, ia menjawab tidak sama sekali. Bahkan menyebutnya tindakan yang tepat, sambil menekankan kalau menurutnya harus ada orang di AS yang mengatakan apa yang tepat.

"Saya punya hubungan dengan banyak Muslim, dan mereka 100 persen setuju dengan saya."

Trump juga disebut rasis oleh banyak orang akibat pernyataannya. Ia menjelaskan, kalau ia bukan rasis. "Saya adalah orang yang sangat masuk akal. Saya cerdas. Saya tahu bagaimana menjalankan banyak hal. Saya tahu cara membuat Amerika besar lagi. Dan ini adalah tentang membuat Amerika hebat."

Selasa malam (8/12), Trump berkomentar di Twitter merespons pernyataannya yang kontroversial. "Wow, hari yang sungguh hebat. Begitu banyak orang bodoh yang menolak memahami besarnya bahaya dan ketidakpastian dari banyaknya orang yang masuk ke AS," tulisnya.

Rencananya wawancara Donald Trump dengan Barbara Walters akan disiarkan malam ini, waktu AS, di Nightline dan keesokan pagi di Good Morning America, dikutip dari People, Rabu (9/12).

(baca juga: Netizen Inggris Sindir Trump dengan Meme #TrumpFacts)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement