REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Otoritas Prancis mengatakan pelaku ketiga dalam serangan di Paris Prancis berhasil diidentifikasi, Rabu (8/12). Pelaku tersebut melakukan aksinya di gedung konser Bataclan.
Seorang pejabat Prancis mengatakan pada ABC News pelaku berkewarganegaraan Prancis. Ia bernama Mohamed Fouad-Aggad (23 tahun).
"Ia berasal dari Meinau, dekat Strasbourg di Prancis timur," kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya.
Pejabat tersebut juga mengonfirmasi Fouad-Aggad pernah pergi ke Suriah pada 2013 bersama kakaknya. Menurut laporan koran Le Parisien, sebagian besar warga Prancis yang bepergian ke Suriah telah ditangkap pada musim semi tahun lalu ketika mereka kembali ke Prancis.
Namun Aggad tetap berada di Suriah. Tidak jelas bagaimana ia bisa tiba di Paris dan melakukan aksinya. Saat serangan, Fouad-Aggad meledakkan diri di gedung konser yang sedang menggelar pertunjukan band Eagles of Death Metal.
Sebanyak 130 orang tewas saat itu, menjadikannya serangan di gedung konser paling mematikan di Paris. Dua pelaku lain yang telah diidentifikasi adalah Omar Ismail Mostefai (29 tahun) dan Samy Amimour (28).
Menurut AFP, Aggad diidentifikasi berdasarkan pencocokan DNA. Informasi terakhir menunjukan semua penyerang yang berhasil dikenali sejauh ini berasal dari Prancis atau Belgia. Serangkaian serangan ini diklaim didalangi oleh ISIS.
Baca juga:
6 Tokoh Anti-Islam Kontroversial di Dunia
Pernyataan Trump Soal Islam Cerminan Sikap Paranoid
Komentar Soal Islam, Tony Abbott Disamakan dengan Donald Trump