REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada setidaknya 14 calon kepala daerah perempuan yang menang dalam Pilkada serentak tahun ini. Ini membuktikan perempuan sudah siap ikut berkompetisi dalam pesta demokrasi saat ini.
Titi Anggraeni, dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), mengakui pemimpin perempuan telah siap ikut bersaing dalam kompetisi politik.
Ia mencontohkan, calon seperti Risma memang sedikit dari calon perempuan yang mejadi figur alternatif karena kinerjanya yang baik sebagai petahana. Serta Chusnunia dari Lampung Timur, yang merupakan aktivis PKB, serta punya basis yang baik di NU dan Komunitas, dan juga anggota Dewan yang rajin turun ke dapil.
''Harapan itu ada dan harus selalu dipelihara bahwa perempuan bisa berkompetisi,'' kata Titi, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (9/12).
Meski demikian, Titi juga menilai, kemenangan ini harus disertai catatan Indonesia punya banyak PR soal politik kekerabatan dan perempuan yang terfragmentasi kepentingan elite. Calon perempuan yang menang sebagian besar adalah petahana dan sebagian besar mengandalkan politik kekerabatan.
"Airin itu (menang) karena banyak faktor. Pesimisme, pragmatisme, dan apatisme pemilih serta juga kelompok menengah yang tidak banyak peduli dengan politik lokal," katanya.
Berikut Rekap sementara hasil QC cakada perempuan yang menang menurut Perludem:
1. Airin, Kota Tangsel
2. Ratu ratu, Kab Serang
3. Risma, Kota Surabaya
4. Sri Sumarni, Kab Grobogan
5. Cellica, Kab Karawang
6. Neni murnani, Bontang
7. Rita, Kutai Kertanegara
8. Chusnunia, Lamtim
9. Asmah Gani, Nunukan
10. Ilmiati, Wakatobi
11. Indah Putri, Luwu Utara
12. Anna S, Kab Indramayu
13. Vonnie Anneke Panambuan, Minut (Sulut)
14.Irna, pandeglang.