REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nita Yudi mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 yang akan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dapat memberikan gambaran jumlah pelaku usaha di Indonesia. Pasalnya, saat ini jumlah pengusaha di Tanah Air masih sekitar dua persen.
"Dengan adanya sensus ini, bisa melihat jumlah pengusaha formal maupun informal dan menjadi program bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan wirusaha baru di Indonesia," ujar Nita di Jakarta, Kamis (10/12).
Nita mengaku optimis bahwa pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia akan semakin pesat. Pasalnya, Indonesia memiliki pangsa pasar serta sumber daya alam yang besar sehingga dapat dijadikan sebagai kekuatan dan peluang. Selain itu, dari sensus tersebut Nita juga berharap akan semakin banyak bermunculan wirausaha perempuan di Indonesia.
Selain itu, menurut Nita, hasil data Sensus Ekonomi 2016 ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang pro kepada dunia usaha. Menurutnya, selama ini beberapa kebijakan pemerintah masih dirasakan sangat memberatkan dunia usaha terutama untuk bunga kredit.
BPS akan melakukan Sensus Ekonomi 2016 dengan jumlah responden mencapai 28 juta pelaku usaha di 34 provinsi dengan anggaran Rp 2,4 triliun. Sensus ini merupakan yang paling kompleks karena memiliki responden yang bervariasi. Survei akan mencakup 19 sektor ekonomi di 98 kota, 433 kabupaten, 6.989 kecamatan, dan 23.169 desa.