Kamis 10 Dec 2015 18:45 WIB

Pertamina Siapkan Dana Investasi Rp 340,8 Triliun

Red: Nur Aini
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memaparkan kinerja kuartal III tahun 2015 di Jakarta, Kamis (22/10).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto memaparkan kinerja kuartal III tahun 2015 di Jakarta, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menganggarkan dana hingga sekitar 30 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp 340,8 triliun hingga 2025 untuk meningkatkan produksi minyak mentah.

"Saat ini Pertamina hanya mampu memproduksi minyak mentah sebesar 24 persen dari total produksi minyak mentah dalam negeri. Untuk itu perlu peningkatan produksi dengan membangun kilang-kilang baru termasuk program akuisisi kilang," kata Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, di sela acara Forum BUMN : "Sinergi BUMN Untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12).

Menurut Dwi, kemampuan produksi Pertamina yang hanya sebesar 24 persen tersebut, jauh lebih kecil dibandingkan dengan kapasitas produksi minyak nasional negara lain. "Produksi minyak mentah national oil company negara lain itu bisa mencapai 79 persen. Kita relatif masih kecil," ujar Dwi.

Ia menjelaskan, produksi hulu migas pada 2015 mencapai 584 ribu barel per setara minyak per hari yang terdiri atas minyak mentah dan gas. Hal ini yang menjadi dasar perseroan meningkatkan kegiatan bisnis hulu, salah satunya dengan mengakuisisi blok minyak di luar negeri seperti blok migas di Aljazair.

"Investasi yang dialokasikan Pertamina untuk meningkatkan produksi minyak mentah per tahun berkisar 3 miliar dolar AS. Setidaknya sampai 10 tahun ke depan bisa mencapai sekitar 30 miliar dolar AS," ungkapnya.

Sebelumnya, Dwi menargetkan produksi migas tahun ini mencapai 619.200 barel setara minyak per hari, terdiri atas produksi minyak mentah sebanyak 329.440 barel per hari, dan produksi gas sebanyak 1,668 juta kaki kubik per hari. Selain pembangunan kilang baru dan akuisisi, perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi (upgrading) kilang minyak yang dioperasikan Pertamina yakni kilang Dumai, Cilacap, Balongan, Plaju, dan Balikpapan.

Fase pertama sebanyak empat kilang akan ditingkatkan kapasitas produksinya, yaitu Balongan, Cilacap, Balikpapan, serta Plaju yang dimulai pada 2018 dan rampung pada 2022. Sementara itu, kilang Dumai akan ditingkatkan kapasitas produksinya pada fase kedua, yang dimulai 2021 dan berakhir 2025. (Baca juga: Pertamina Bisa Kembali Turunkan Harga BBM Nonsubsidi)

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement