REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Memperingati hari Hari Hak Asasi Manusia (HAM) internasional, puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam solidaritas Papua menutup mulut menggunakan kain. Dalam aksi ini, Mahasiswa juga membentangkan sejumlah poster tuntutan yang berisi kecaman terhadap kasus pembunuhan warga dan pelajar di Papua. Aksi bisu ini digelar di Jalan Veteran, Kota Malang.
"Kami menuntut janji pemerintah serta aparat TNI/Polri untuk mengusut kasus pelanggaran HAM di Papua," kata juru bicara aksi, Wilson (10/12)
Selain itu, demonstran juga membentangkan sejumlah foto yang menggambarkan betapa kejamnya pelanggaran HAM di Bumi Cendrawasih itu. Demonstran juga mempunyai tiga tuntutan yang ingin disampaikan dalam aksi bisu kali ini. Diantaranya tuntutan penegakan demokrasi di Papua.
"Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi, tetapi penegakan demokrasi di Papua justru tidak ada," ujarnya.
Di mata demostran, kemanusiaan di Papua sampai saat ini belum ditegakkan secara utuh. "Untuk itu, kami meminta agar pemerintah menuntaskan pelanggaran HAM di Papua sejak tahun 1963 hingga sekarang," katanya.