REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil perhitungan cepat atau quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network dalam Pilkada Serentak 2015, pejawat (incumbent) dan artis lebih menang di banding calon kepala daerah lainnya. LSI melakukan quick count di 21 wilayah yang mewakili Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Kalimantan Sulawesi-NTB.

"Dari 21 daerah yang dilakukan hitung cepat itu ternyata 15 diantaranya atau lebih dari 70 persen itu ternyata incumbent yang dipercaya oleh masyarakat untuk kembali memimpin, baik di level kota maupun provinsi," kata peneliti LSI Network, Ardian Sopa.

Ardian mengatakan, sisa dari jumlah wilayah dimenangkan oleh petahana tersebut, dimenangkan oleh artis dan politisi. Menurutnya, terdapat lima alasan mengapa petahana lebih mudah menang dalam pesta politik terbesar di dunia tersebut.

Ia menjelaskan, alasan pertama, karena petahana dipandang sudah berhasil dan mampu memuaskan masyarakat. Kedua, petahana pasti lebih populer, karena menurutnya, sebelum berkampanye petahana sudah bisa mulai berkampanye melalui pekerjannya.

Ketiga, karena petahana masuk pada semua segmen pemilih yang ada. Menurut Ardian, dengan jabatannya petahana mampu masuk ke berbagai segmen tanpa tersekat-sekat dan tanpa mengeluarkan biaya. Keempat, lanjut Ardian, petahana juga mampu menggerakkkan tokoh-tokoh formal maupun informal, seperti ulama’ maupun kepala SKPD.

"Yang kelima kita juga pasti tahu mengapa incumbent ini kuat, karena mereka secara finansial lebih siap, karena lima tahun kehidupan dia relatif dalam tanda kutip dihibahi oleh APBD, sehingga dia tidak mengeluarkan uang. Ketika masa kampanye, dana yang dikumpulkan itu yang digunakannya," jelasnya.

Berdasarkan hitung cepat LSI Network, berikut tabulasi 15 daerah yang dimenangkan oleh betahana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika