Jumat 11 Dec 2015 12:00 WIB

Pejabat Palestina: Israel Kurangi Pengiriman Barang ke Jalur Gaza

Red: Bilal Ramadhan
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di depan tentara Israel setelah terjadi bentrokan di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza, (20/11).
Foto: Reuters
Pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di depan tentara Israel setelah terjadi bentrokan di dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza, (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Para pejabat Palestina pada Kamis (10/12) mengatakan Israel baru-baru ini telah mengurangi bahan bangunan ke Jalur Gaza untuk membangun kembali rumah yang hancur dalam agresi militer Israel tahun lalu.

Tindakan tersebut membahayakan upaya pembangunan kembali, kata mereka. Ribuan rumah warga Jalur Gaza rata dengan tanah akibat agresi militer 50-hari Israel, dan keputusan penguasa yahudi untuk mengurangi pengiriman akan membuat warga menunggu lebih lama lagi untuk tinggal di dalam rumah baru.

Tareq Lubbad, pejabat di Kementerian Ekonomi --yang berpusat di Jalur Gaza, mendesak bahwa pengiriman tersebut mesti dilakukan sejalan dengan rencana yang disepakati dengan PBB. Ia juga menyatakan Israel hanya setuju memberi bahan bangunan buat 1.500 dari 30.000 pemohon, yang perlu membangun kembali rumah mereka.

Satu bulan setelah agresi militer Israel berakhir, PBB menengahi kesepakatan antara Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) dan Israel untuk mengawasi proses pengiriman bahan bangunan, demikian laporan Xinhua, Jumat (11/12). Namun, para pejabat Palestina mengeluh proses tersebut berjalan terlalu lamban.

Para pejabat Palestina mengatakan lemahnya sumbangan internasional bagi proses pembangunan kembali adalah alasan utama bagi tertundanya kemajuan. Sa'eed Ammar, Wakil Menteri Perumahan di Jalur Gaza, mengatakan kepada Xinhua rakyat Paletina baru menerima 30 persen sumbangan yang dijanjikan oleh donor pada akhir perang itu.

Saat menyatakan Qatar sejauh ini telah membantu pembangunan 1.000 rumah, ia mengatakan seluruhnya 10.600 rumah hancur total selama agresi militer Israel. Pada Oktober tahun lalu, donor Arab dan internasional telah menjanjikan 5,4 miliar dolar AS bagi pembangunan kembali Jalur Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement