REPUBLIKA.CO.ID, LA CEIBA -- Pemain timnas Honduras Arnold Perlata, tewas ditembak di kampung halamannya sendiri di La Ceiba, Honduras, pada Rabu (9/12) malam waktu setempat. Klub yang dibela Peralta, Deportivo Olimpia mengonfirmasi kematian mantan geladang Rangers ini.
Peralta dibunuh di hadapan beberapa pembeli yang ikut ketakutan di sebuah pelataran parkir mal setempat. Tersangka diketahui mengendarai sepeda motor. Saat itu, Peralta dilaporkan dalam perjalanan pulang setelah membeli pakaian untuk anaknya yang baru lahir.
Saksi mengatakan kepada kepolisian setempat, pembunuh misterius itu tidak mengatakan apapun pada Peralta saat ia mendekati mobilnya. Pembunuh langsung menembakkan peluru ke arah Peralta, termasuk tembakan fatal yang mengenai kepalanya.
Saat insiden terjadi, media Honduras La Tribuna melaporkan Pemain kelahiran 1989 itu tengah bersama dengan sesama pesepakbola CDS Vida, Marcelo Conales. Begitu mengetahui kabar itu, sang istri dikabarkan histeris setelah tiba di TKP dan harus dikendalikan oleh polisi setempat. Penembakan yang tampaknya direncanakan tersebut turut mengguncang negara di Amerika Tengah itu.
"Kami sangat menyesal atas kematian pemain kami Arnold Peralta. Keluarga besar Olimpia berkabung," demikian pernyataan klub, seperti dilansir dari Four Four Two, Jumat (11/12).
Pemain berusia 26 tahun ini mewakili timnas Honduras dalam 24 kesempatan, termasuk beberapa laga kualifikasi Piala Dunia. Gelandang bertahan ini hijrah ke Olimpia setelah menghabiskan masa tiga tahun bersama klub Skotlandia Rangers.