Jumat 11 Dec 2015 14:54 WIB

Diperiksa KPK, Gatot Pakai Baju Tahanan Terbalik

Rep: c39/ Red: Esthi Maharani
Gubernur nonaktif Sumatra Utara yang juga sebagai tersangka Gatot Pujo Nugroho melambaikan salam kepada wartawan sesaat tiba di gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur nonaktif Sumatra Utara yang juga sebagai tersangka Gatot Pujo Nugroho melambaikan salam kepada wartawan sesaat tiba di gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur nonaktif Sumatra Utara Gatot Pujo Nugroho kembali diperiksa Komisi Pembeantasan Korupsi (KPK) untuk pendalaman materi kasus dugaan suap terkait dana bansos kepada mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Pasrice Rio Capella pada Jumat (11/12) pukul 13.50 WIB

Namun, saat keluar dari mobil tahanan KPK Gatot tampak terbalik memakai baju rompi warna jingga khas tahanan KPK. Alhasil, tulisan "Tahanan KPK" tersebut tidak kelihatan.

"Pak, baju tahanannya terbalik," kata sejumlah awak media di depan Kantor KPK, Jumat (11/12)

Menyadari memakai baju tahanan terbalik, Gatot hanya senyum-senyum dan langsung masuk ke gedung KPK. Setelah di dalam gedung tersebut, baru Gatot mencopotnya dan memakainya dengan benar.

Selain Gatot dan Rio Capella, Ketua partai Nasdem Surya Paloh diduga juga terlibat dalam kasus suap dana bansos tersebut. Belum lama ini Surya Paloh juga sudah diperiksa oleh KPK, namun belum menghasilkan apa-apa.

Tak lama kedatangan Gatot tersebut, pada pukul 14.15 WIB puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Pemuda Anti Korupsi (AMPAK) tiba-tiba datang dan melakukan demonstrasi di depan kantor KPK. Mereka menuntut KPK untuk memeriksa kembali Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh.

"Kami mendesak KPK untuk diperiksa kembali Surya Paloh, kami kami yakin KPK masih berpihak pada rakyat untuk memberantas korupsi, periksa kembali, dan jika terbukti maka tangkap dan tetapkan sebagai tersangaks," kata orator dalam aksi demo tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement