Jumat 11 Dec 2015 16:15 WIB

Pengungsi Suriah-Warga Lebanon Tegang karena Persaingan Kerja

Pengungsi Suriah
Foto: Youtube
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sejumlah pekerja muda Suriah menghadapi pemecatan di wilayah pertanian di Lebanon Selatan. Mereka dipukuli dan dihina oleh warga lokal yang percaya pengungsi Suriah berada di negeri mereka untuk merampas pekerjaan mereka.

Abou Hussein Jamal Az-Zoghbi, yang melarikan diri dari kota kelahirannya, Damaskus mengatakan ketegangan dan permusuhan merebak saat ia dan warga lain Suriah bersaing dengan warga lokal Lebanon untuk memperoleh pekerjaan di pabrik atau lokasi pembangunan.

(Baca: Oposisi Suriah Kembali Tuntut Assad Mundur)

Hatem Al-Ali berasal dari Provinsi Idlib. Ia mengatakan dengan pemotongan bantuan internasional dan langkah keamanan ketat yang diterapkan di seluruh kamp pengungsi, mereka merasa diperlakukan seperti tahanan. Ia menambahkan sebagian besar pengungsi kini terlibat utang setelah semua simpanan mereka habis.

Menurut sebuah studi belum lama ini yang dilakukan UNICEF dan FAO, sebanyak 950 ribu pengungsi Suriah sekarang berutang pada orang Lebanon dan kebanyakan utang tersebut berada di pasar swalayan, tuan tanah serta pusat medis.

Abla Ash-Shagouri dan tujuh anaknya sekarang tinggal bersama keluarga mereka di satu ruang kecil di pinggiran Kota Zahel di Lembah Bekaa. Wanita itu mengatakan ia harus makan lebih sedikit untuk mengurangi pengeluaran harian.

"Kami jarang membeli daging atau ayam dan makanan pokok kami terbatas pada telur, kacang lentil dan buncis. Kami mengumpulkan buah musiman yang tersisa dari petani dari ladang di dekat sini," katanya.

Perempuan Suriah tersebut mengatakan pemilik satu toko kecil menyediakan buat mereka bahan makanan dan mengizinkan mereka membayar dengan mencicil.

Lembaga bantuan memperkirakan 70 sampai 80 presen pengungsi Suriah tinggal di bawah garis kemiskinan, dan biaya sehari-hari seorang pengungsi berkisar antara 50 sen sampai tiga dolar AS. Dalam kondisi keuangan yang sangat berat, banyak anak pengungsi Suriah dipaksa berhenti sekolah, dan mencari pekerjaan di bursa kerja.

Dr. Abdel Sattar Abou Ali juga berasal dari Damaskus. Ia sekarang memberi pelajaran privat kepada anak sekolah Lebanon dengan imbalan lima dolar AS per jam.

"Keprihatinan utama pengungsi ialah sewa bulanan rumah tempat mereka tinggal, dan telah berulangkali ada kasus banyak keluarga diusir dari rumah yang mereka tempati sebab mereka tak bisa membayar sewa selama dua atau tiga bulan," katanya.

 

Baca juga:

5 Hal Paling Kasar yang Terlontar dari Mulut Trump

Tony Abbott Bela Komentarnya tentang Islam

Miliuner Arab Ini Menyesal Pernah Dukung Donald Trump

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement