Jumat 11 Dec 2015 16:40 WIB

Ini Isi Pesan Video Habibie di Muktamar ICMI

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agung Sasongko
Presiden RI ke-3 BJ Habibie.
Foto: Antara
Presiden RI ke-3 BJ Habibie.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Presiden Republika Indonesia ketiga sekaligus pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) BJ Habibie menyampaikan permohonan maaf tidak bisa bergabung dalam Milad ke-25 dan Muktamar keenam ICMI yang digelar di Hotel Lombok Raya, Jalan Panca Usaha, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/12) hingga Ahad (13/12) lantaran masih berada di Jerman.

Meski begitu, ia menyempatkan diri menberikan sambutannya melalui video yang disaksikan para peserta.

Dalam sambutannya, Habibie mengatakan, ICMI harus mempunyai sumbangan nyata kepada bangsa dan masyarakat dengan memberikan kebebasan tanpa mengorbankan kemedekaan.

"Kita harus tahu manusia butuh dua hal, merdeka dan bebas. Ada manusia yang merdeka tapi tidak bebas, ada manusia bebas tapi tidak merdeka," ujarnya. (Baca: ICMI Pilih Ketum Baru)

Ia menginginkan, Indonesia sebagai sebuah negara yang dihuni lebih dari 400 etnis dengan sifat maritim yang memiliki perilaku dan sifat masing-masing mampu memberikan kemerdekaan dan juga kebebasan bagi masyarakatnya.

Ada tiga elemen yang menentukan produktifitas dan pada akhirnya menjadi keunggulan, yakni budaya, agama, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. "Kita telah berhasil pula dalam hal ini membawa Indonesia ke ambang pintu dan mengamankan perubahan dan tidak merugikan persatuan kesatuan bangsa ialah reformasi," lanjutnya.

Habibie berharap dan meyakini dalam 25 tahun yang akan datang, bisa menghasilkan, meningkatkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia pada umumnya, pada khususnya mampu meningkatkan keunggulan manusia Indonesia sehingggga cita-cita membangun masyarakat adil, makmur, tentram dapat tercapai.

"Saya minta maaf tidak bisa hadir, tapi yakin dimana pun saya berada, jiwa dan hati saya selalu berada di kita semua pada seluruh bangsa Indonesia. ICMI kawan seperjuangannya saya selamat berjuang, persiapkan pikiran baru menuju Indonesia yang kita kehendaki, modern, tentram, dan sejahtera. Selamat bekerja dan selamat berjuang," katanya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement