REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Persyarikatan Muhammadiyah bertekad mencetak pengusaha Muslim unggul yang mampu mengangkat harkat-martabat umat Islam. Demi mewudkan cita-cita tersebut, kader-kader Muhammadiyah yang bergerak di bidang perniagaan harus bersatu.
Amanat tersebut disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ketika membuka ajang Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (11/12).
(Baca: Saudagar Muhammadiyah Kumpul di Surabaya)
Menurut Haedar, ada anggapan Islam agama yang tidak akomodatif terhadap sistem ekonomi Kapitalisme. Kondisi negera-negara Islam yang miskin, seolah mendukung anggapan yang bersumber pada padangan ekonom Max Weber tersebut.
“Mitos itu harus diruntuhkan. Sekarang bagaimana kita menjadikan Islam sebagai nilai dalam berniaga,” ujar Haedar di hadapan ratusan pengusaha Muhammadiyah dari berbagai wilayah di Indonesia itu.
Kader-kader Muhammadiyah, menurut Haedar, selama ini banyak menjadi para pengusaha sukses. Keberhasilan individual itu, ke depan juga harus dibuktikan dengan memajukan ekonomi organisasi secara kolektif.
Haedar menekankan, kader Muhammadiyah tidak perlu banyak berbicara dan lebih banyak berpraktik untuk memberikan bukti. "Jaringan Saudgar Muhammadiyah bisa memberikan sumbangsih bagi kemandirian ekonomi bangsa," kata dia.