REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA BARAT -- Bisa jadi karena muak, tetapi sejumlah besar warga Australia Barat disidang dan didenda karena tidak menggunakan suaranya dalam Pemilihan Senat tahun lalu yang merupakan Pemilu ketiga mereka dalam waktu kurang dari 18 bulan.
Manager negara bagian di Komisi Pemilihan Australia (AEC), Marie Neilson mengatakan 964 golput yang dinyatakan bersalah dibawa ke pengadilan tinggi tahun in, setelah gagal memberikan alasan yang sah kepada AEC untuk tidak memilih dalam Pemilu Senat April 2014.
Jumlah itu dibandingkan dengan 354 kasus golput lainnya dalam Pemilu Federal 2013, yang diselenggarakan September.
"Itu adalah jumlah yang tinggi karena rendahnya jumlah pemilih di Pemilihan Senat," kata Marie.
Ia menjelaskan, denda karena tidak memilih bervariasi mulai dari 20-170 dolar (atau setara Rp 200 ribu-1,7 juta). alasan yang berkaitan dengan agama, termasuk yang dibolehkan bagi pemilih untuk absen dalam sistem pemungutan suara wajib tersebut.
Pemilu tahun lalu adalah kedua kalinya warga Australia Barat memilih Senat mereka, dan berlangsung setelah Pemilu negara bagian pada Maret 2013.
Pengadilan Tinggi, yang duduk sebagai Pengadilan Sengketa Pemilu, membatalkan hasil Pemilu Senat pertama setelah 1.370 surat suara hilang, dan memerintahkan digulirkannya pemilihan baru. Hanya 88,5 persen pemilih yang berhak berpartisipasi dalam Pemilihan baru, dibandingkan dengan 92,1 persen dalam Pemilu sebelumnya.
Baca juga:
5 Hal Paling Kasar yang Terlontar dari Mulut Trump
Pemimpin Oposisi Australia Minta Maaf karena Mengemudi Sambil SMS
Tony Abbott Bela Komentarnya tentang Islam