REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usia keempat orang itu tak lagi muda. Bahkan, keberadaan mereka saat ini bisa dibilang bagaikan legenda hidup di tengah-tengah belantika musik Indonesia. Kendati demikian, Sam, Acil, Jaka, dan Iin Parlina seolah tak pernah berhenti menginspirasi generasi muda di tanah air lewat karya-karya terbaiknya.
Di mata para personel grup musik Bimbo itu, musik tidak sekadar wadah untuk mengekspresikan pesan-pesan moral yang ingin mereka sampaikan. Tetapi juga media untuk menunjukkan jati diri bangsa. "Di usia Bimbo yang hampir menginjak 50 tahun, kami menyadari betul betapa bangganya kami menjadi bagian dari pelaku seni Indonesia," tutur Acil saat dijumpai di Jakarta, Jumat (11/12).
Sebagai musisi, Bimbo termasuk sangat produktif dalam menghasilkan karya. Selama lebih dari empat dekade menggeluti dunia musik, ada sekitar 900 lagu yang sudah mereka rilis. Bahkan, di masa lalu, kelompok itu bisa membuat 30 lagu hanya dalam waktu setahun.
"Seperti pada 1985 misalnya, kami merilis dua album pop dan satu album religi. Masing-masing album itu berisi 10 lagu," ungkap Jaka.
Menjelang pengujung tahun ini, kerinduan para penggemar Bimbo bakal terobati dengan penampilan kelompok musisi lawas tersebut dalam konser bertajuk 'Indonesia Menyanyi Bimbo'. Acara pertunjukan musik itu rencananya akan digelar pada 17 Desember 2015 di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) dari pukul 20.00 - 22.00 WIB.
Konser Indonesia Menyanyi Bimbo disponsori Asia Pulp & Paper (APP) dan dipromotori oleh Lima Dimensi (Lidi) Production. Di samping itu, acara tersebut juga didukung oleh Mahaka Group dan Harian Republika sebagai media partner.
Di konser itu, Bimbo tampil membawakan beberapa lagu hits mereka seperti 'Balada Seorang Biduan', 'Romantika Hidup', 'Pacarku Manis', 'Sendiri', serta 'Antara Kabul dan Beirut'. "Konser ini merupakan kehormatan besar bagi karier musik Bimbo yang akan genap menginjak usia 50 tahun pada 2017," ujar Acil.