Sabtu 12 Dec 2015 01:00 WIB

LBH Jakarta Tolak Undangan Presiden ke Istana

Rep: c20/ Red: Andi Nur Aminah
LBH Jakarta
Foto: .
LBH Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia melalui Menteri Sekretaris Negara Indonesia dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyelenggarakan peringatan hari HAM ke-67. Mereka mengundang para pegiat HAM untuk hadir di Istana Negara. Namun, salah satu lembaga pegiat HAM, yakni Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menolak untuk menghadiri acara tersebut. 

Direktur LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa merasa kecewa dengan sikap Presiden Joko Widodo. "Kami sudah memperingati hari HAM kemarin pada tanggal 10 Desember bersama dengan korban-korban pelanggaran HAM di depan Istana, namun justru kami diusir oleh aparat Kepolisian," kata Alghiffari saat dihubungi, Sabtu (12/12). 

Dia menegaskan LBH Jakarta akan terus setia berada di samping korban pelanggaran HAM dalam situasi dan kondisi apapun. Ia pun menganggap tidak perlu dan tidak pantas bagi para korban pelanggaran HAM untuk menghadiri undangan dari Presiden. 

"Karena pada prinsipnya Presiden sudah tidak mau mendengarkan suara korban dan menunjukkan ketidaksungguhan untuk memenuhi hak asasi warga negara," ujarnya. 

(Baca Juga: Jokowi: HAM di Indonesia Banyak Masalah).

Alghif menambahkan LBH Jakarta juga telah menyampaikan surat kepada Presiden terkait penolakan untuk hadir dalam peringatan hari HAM tersebut.  "Kami menyarankan kepada Presiden untuk membuka telinga dan mendengar suara korban untuk merefleksikan apakah warganya telah terpenuhi hak asasinya," katanya.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement