REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI -- Salah satu orang terkaya di Cina, Guo Guangchang ditangkap oleh kepolisian setempat. Sebelumnya, ia dikabarkan hilang.
Perusahaan miliknya, Fosun International, mengkonfirmasi kalau Guo sedang membantu pemerintah dalam suatu investigasi. Sejak konfirmasi itu, kabar menghilangnya dirinya pada Kamis lalu sudah mulai terkuak. Sebab, kala itu, stafnya di Fosun tidak bisa menghubungi Guo.
Diketahui, Fosun merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar yang sudah menghentikan perdagangan sahamnya secara sementara semenjak penahanan Guo. Perusahaan tersebut menyatakan baru akan menjual sahamnya pada Senin nanti.
Pihak Fosun mengatakan jika Guo masih bisa mengambil keputusan-keputusan besar walau berada dalam penahanan. Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan kejelasan alasan penahanan pria berusia 48 tahun itu.
"Nampaknya dia diminta pemerintah Cina untuk bekerjasama dalam suatu investigasi. Dia tidak sedang menginvestigasi dirinya sendiri," ujar salah seorang sumber rahasia dari internal Fosun seperti dilansir dari BBC.
Sumber tersebut menolak untuk menyebutkan detil investigasi itu secara lebih lanjut. Namun Guo sempat dihubung-hubungkan dengan kasus korupsi pada Agustus lalu.
Diketahui, Fosun merupakan perusahaan yang fokus di bidang media, asuransi, perumahan. Kekayaan Guo diprediksi mencapai tujuh miliar dollar.