REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump dinilai telah menyatakan pernyataan yang menyudutkan umat Islam. Figur yang juga pengusaha terkemuka tersebut juga dinilai berbahaya bagi perdamaian.
Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Ide Trump yang melarang Muslim untuk memasuki AS, menurut Grace, sangat gegabah. "Pernyataan Trump menyebar kebencian, memecah belah kemanusian, dan berbahaya untuk perdamaian dunia," kata Grace Natalie dalam rilisnya, Sabtu (12/12).
Mantan presenter tersebut menyebutkan, sebagai kandidat presiden negara berpengaruh, Trump semestinya bisa meletakkan kepentingan politik pribadinya dalam konteks global. Dewasa ini, dunia justru sedang berupaya menghadapi tantangan ujaran kebencian, intoleransi, kekerasan, dan terorisme.
Apa yang digembar-gemborkan Trump dengan mengeksklusi Muslim jelas-jelas merupakan bentuk diskriminasi. "Melarang Muslim masuk ke Amerika adalah tindakan diskriminasi yang paling sempurna pada sejarah manusia modern yang akan memicu meningkatnya gelombang kebencian dan intoleransi yang potensial mengganggu keamanan dunia," tegas Grace.
Grace menekankan, perlu ada kepemimpinan dunia yang kuat untuk menolak kebencian dengan kasih sayang, di tengah maraknya intoleransi dan Islamofobia. "Trump, tampaknya, tidak mengerti betapa pentingnya kepemimpinan dunia seperti itu," jelasnya.