REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad Fauzi menyatakan aksi bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump hanya mempertontonkan keterbelakangan intelektual. Hal itu menanggapi seruan Trump yang menolak masuknya muslim ke AS.
"Pernyataan Trump hanya akan berdampak negatif karena memicu naiknya tensi antara umat Islam di seluruh dunia dengan Barat. Kita saat ini sedang membangun kehidupan bersama, namun Trump justru ingin menggagalkan hal tersebut. Pernyataan untuk mendulang suara yang jauh dari nilai-nilai kenegarawanan, menunjukkan keterbelakangan intelektual," kata Fauzi kepada Republika.co.id, Sabtu (12/12).
(Baca: PSI: Pernyataan Trump Sebarkan Kebencian Terhadap Islam)
Fauzi menilai, pernyataan dari seorang calon pemimpin negara sebaiknya tidak mengeluarkan pendapat yang berlandaskan xenophobia atau ketakutan irasional terhadap orang asing. Selain itu, Fauzi juga mengecam kebijakan-kebijakan luar negeri AS yang ekspansif dan imperialis.
Ia menilai, dunia internasional pun semakin tidak menyukai AS, terutama atas standar ganda yang selama ini diterapkan kepada umat Islam. “AS sebaiknya lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan untuk menjaga perdamaian internasional, menghentikan penjajahan pada negeri-negeri muslim, dan bekerjasama untuk membangun peradaban yang lebih baik," jelasnya.