Sabtu 12 Dec 2015 13:37 WIB

Masyarakat Jenuh Berikan Haknya dalam Pemilihan Umum

Red: Ilham
Golput
Golput

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pengamat politik dari Universitas Khairun Ternate, Ridha Adjam mengatakan, salah satu penyebab rendahnya paritisipasi pemilih pada pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Maluku Utara, 9 Desember 2015 adalah kejenuhan.

Masyarakat Malut dalam dua tahun terakhir menghadapi empat kali pelaksanaan pemilu, yakni pemilihan gubernur, pemilihan legislatif, pemilihan presiden, dan terakhir pemilihan bupati/wali kota. "Jadi tampaknya masyarakat sudah jenuh untuk menggunakan hak pilihnya," katanya di Ternate, Sabtu (12/12).

Penyebab lain rendahnya partisipasi masyarakat pada pilkada serentak adalah sikap apatis masyarakat terhadap pelaksanaan pilkada, terutama kelompok masyarakat yang selama ini kurang merasakan hasil pembangunan.

Sikap apatis masyarakat itu, kata Ridha Adjam, ada yang disebabkan pengalaman yang dirasakan selama ini, bahwa siapapun yang akan terpilih sama saja tidak membawa perubahan berarti. Ada pula karena merasa calon kepala daerah dalam pilkada itu tidak sesuai dengan kriterianya.

"Selama ini dalam setiap kampanye pilkada, para calon kepala daerah menyampaikan berbagai janji kepada masyarakat, tetapi setelah terpilih ia lupa dengan janjinya itu, bahkan tidak jarang justru mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat. Inilah yang membuat masyarakat untuk bersikap apatis terhadap pelaksanaan pilkada," katanya.

Ia mengatakan, sosialisasi mengenai pelaksanaan pilkada yang dilakukan KPU dan para calon kepala daerah, termasuk parpol pendukungnya sebenarnya sudah cukup intensif. Tetapi sifatnya yang terkesan biasa-biasa saja membuat masyarakat kurang tertarik, khususnya dari segi kesadaran untuk menggunakan hak pilihnya pada pilkada.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement