REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Saud Usman mengatakan, masyarakat Indonesia harus merapatkan barisan untuk menghadapi derasnya serangan kelompok radikal.
"Kita harus rapatkan barisan," kata Saud dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengatasi konflik SARA dan terorisme di provinsi DKI Jakarta di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Sabtu (12/12).
Saud mengatakan, banyaknya bantuan asing yang langsung masuk ke relung kehidupan masyarakat merupakan problem di Indonesia saat ini. Bantuan tersebut dapat membuat masyarakat masuk ke kelompok terorisme.
"Nah bagaimana menyita bantuan tersebut? karena bantuan tersebut sudah jadi masjid dan pondok pesantren. Ya makanya kalau bisa kita lakukan silahtirahim," katanya.
Menurut Saud, saat ini sudah ada 169 orang yg dipulangkan dari Suriah, sedang 50 orang tertangkap karena tidak mengerti bahasa Arab. "Ini PR kita bersama agar kita bisa rubah mindset-nya. Ibu-ibu dan anak anak yang tertangkap minta kembali," katanya.