Ahad 13 Dec 2015 14:39 WIB
Pilkada Serentak

Blusukan Jadi Kunci Kemenangan Sani-Nurdin di Pilkada Kepri

Gubernur Kepri, Muhammad Sani (tengah)
Foto: Antara
Gubernur Kepri, Muhammad Sani (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KEPRI -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kepulauan Riau, Sani-Nurdin dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Kepri versi hitung cepat dan rekapitulasi sementara C1 KPU. Sani-Nurdin unggul dengan selisih sekitar 50 ribuan suara atau sekitar tujuh persen dari pesaingnya Soerya-Ansar.

Sani-Nurdin mengantongi 53,4 persen suara, sementara pasangan Soerya-Ansar meraup 46,6 persen. Ketua Tim Sukses Sani-Nurdin Ahars Sulaiman mengatakan, kemenangan pasangan nomor urut 1 itu buah dari kerja keras seluruh tim berbulan-bulan sebelum pelaksanaan Pilkada.

"Tim kami terorganisir secara rapi dari tingkat provinsi, kota, kecamatan, kelurahan atau desa hingga TPS. Semua pergerakannya terkonsolidasi dalam satu sistem," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/12).

Sistem yang dimaksud, kata Ahars menjelaskan, tim fokus pada upaya membangun kekuatan organisasi di tingkat TPS. Menurut dia, hampir tidak ada TPS di seluruh Kepri yang tidak tersentuh jaringan pemenangan Sani-Nurdin.

"Sistem itu kita sebut grassroot  operasion (GRO). Karena kita sadar pertarungan di Pilkada adalah pertarungan di pemilih akar rumput atau TPS," kata dia menegaskan.

Ahars mengatakan, sistem GRO tersebut tidak akan terkalahkan kecuali oleh sistem yang sama. Apalagi oleh cara-cara seporadis yang cenderung tidak terorganisir dengan baik dan rapi.

"Kedua, gaya komunikasi kandidat kami yang lebih mengedepankan silaturrahim, menyapa dan mendatangi warga," ucap dia.

Meski usia calon gubernur Muhammad Sani terbilang tua, kata Ahars, semangat dan fisiknya tak kalah dengan yang berusia muda. Bahkan dalam sehari, Sani bisa mengunjungi tempat warga di lima titik pulau berbeda.

"Kepri 96 persen wilayah kepulauan. Tapi beliau biasa saja mendatangi warga dari pulau satu ke pulau lainnya," kata Ahars.

Ketiga, Tim Pemenangan Sani-Nurdin berpijak pada metode ilmiah. "Kami memakai survey sebagai basis analisis dan strategi. Survey rutin kami lakukan bekerjasama dengan kantor survey kredibel. Analisis mereka kami pakai untuk perbaikan strategi. Intinya kami menjalankan rekomendasi dari survey," ujar dia memaparkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement