REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) harus berada di depan dalam menyebarkan dan mensosialisasikan hijrah moral. Kondisi bangsa yang sudah mulai kehilangan identitas sebagai bangsa yang ramah, sopan dan santun.
“ICMI harus berada di depan menyangkut hijrah moral. Para cendikiawan yang peduli perlu menyampaikan itu,” ujarnya kepada Republika disela-sela muktamar keenam dan milad ke 25 di Mataram dengan hasil ketua terpilih, Jimly Asshidiqie, Ahad (13/12).
(Baca: Isi Pesan Video Habibie d Muktamar ICMI)
Menurutnya, tema yang diambil dalam muktamar yaitu Membangun Indonesia Bermartabat merupakan bentuk keresahan para cendikiawan. ICMI menginginkan Indonesia beserta para pemimpin mempunyai keunggulan yaitu sifat akhlak yang mulia.
Hijrah moral yang diinginkan ICMI sejalan dengan visi presiden Joko Widodo tentang revolusi mental. “Kita sudah sejak lama mengangkat soal hijrah moral,” katanya.
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) telah menuntaskan muktamar keenam dan milad ke 25 yang diselenggarakan sejak 11-13 Desember di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jimly Asshiddiqie resmi menjadi ketua umum ICMI periode 2015-2020 menggantikan pola kepemimpinan presidium yang sebelumnya digunakan ICMI.