REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Pilkada di gelaran sebelumnya, hanya segelintir calon pemimpin daerah perempuan yang berhasil memimpin suara. Namun, pada Pilkada 2015, terjadi peningkatan yang cukup signifikan bagi perolehan suara calon pemimpin daerah perempuan.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, hal itu terjadi karena pemilih memiliki ekspektasi yang tinggi. "Pemilih juga mengharapkan sebuah sifat pemimpin yang keibuan," katanya kepada Republika.co.id, Ahad (13/12).
Baca: Kepercayaan Pemilih pada Perempuan Meningkat
Tentu, lanjutnya, masyarakat yang memiliki eskpektasi itupun berbondong-bondong menjatuhkan pilihan pada calon pemimpin daerah perempuan. Itu artinya, Pilkada kali ini juga merefleksikan perubahan pada persepsi pemilih.
"Kepercayaan pemilih kepada perempuan meningkat," ujar dia.
Saat ini, lanjut Siti, masyarakat haus akan sosok pemimpin yang memiliki hati nurani. Dengan adanya pemimpin daerah perempuan, peminih berharap ekspektasi masyarakat akan sosok ber hati nurani dapat terjawab.