REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat unggul satru gol di babak pertama, Surabaya Unied harus mengakui keunggulan Pusamania Borneo FC di laga perdana babak delapan besar dengan skor akhir 2-1. Dengan kekalahan ini membuat langkah tim berjulukan Bajul Ijo untuk lolos ke babak semifinal sedikit terhjal.
Namun sang arsitek, Ibnu Grahan enggan menyalahkan para pemainnya, meski saat itu hanya bermain dengan 10 pemain. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (13/12) tersebut, Surabaya United harus bermain dengan 10 pemain usai Rudi Widodo melakukan pelanggaran keras ke Fandi Ahmad pada menit ke-88.
Akibatnya Surabaya United tak bisa terhindar dari kekalahan dari lawannya. "Tapi saya tidak menyalahkan pemain atas hasil ini. Semua hal bisa terjadi di sepak bola," kata Ibnu sesaat setelah pertandingan, Ahad (13/12).
(Baca juga: Pusamania Jinakkan Surabaya United 2-1)
Selain itu, Ibnu Grahan juga percaya anak asuhnya bisa segera bangkit untuk meraih kemenangan. Dia juga optimistis Evan Dimas dan kawan-kawan dapat lolos ke babak semifinal Piala Jenderal Sudirman. Maka dari itu Ibnu Grahan meminta agar pemain Surabaya United melupakan kekalahan ini, dan kembali fokus pada pertandingan selanjutnya.
Laga berikutnya, Surabaya United kembali melawan tim tangguh di Grup E babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman, yaitu Arema Cronus. Kontra Singo Edan akan dihelat di Stadion Magowoharjo, Sleman pada Sabtu (19/12) mendatang. Pada laga terakhir mereka juga akan ditantang Persipura Jayapura di stadion yang sama, Selasa (22/12).